Sebagaimana Ayah Bunda ketahui, penis merupakan organ vital bagi anak laki-laki. Kebersihan penis haruslah dijaga. Namun, perawatan yang kurang tepat dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada penis bisa berupa iritasi kulup penis atau kepala penis, dan infeksi saluran kencing. Umumnya, masalah ini lebih sering menimpa orang tua baru yang belum memiliki pengalaman.
Cara Merawat Penis Anak yang Belum Disunat
Untuk menghindari hal tersebut, pastikan merawat penis anak dengan cara yang benar. Adapun caranya, antara lain sebagai berikut.
1. Memperhatikan Kebersihan Kulup
Bersihkan area genital dengan air hangat suam kuku yang telah dicampur sabun bayi. Hindari menggunakan sabun antiseptik, kapas, dan alkohol. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya iritasi pada kulit di sekitar area penis.
Gunakan handuk lembut untuk mengeringkan kulup penis. Ingat, cara mengeringkannya tidak digosok, cukup dengan mengusap secara perlahan atau ditepuk-tepuk. Jika Ayah Bunda menggosok kulup penis terlalu keras maka berisiko menyebabkan kulup penis mengalami iritasi.
2. Hindari Menarik Kulup
Ketika masih kecil, kulup penis pada bayi masih melekat dengan kepala penis. Pada usia ini, Ayah Bunda tidak diperkenankan untuk menarik kulup penis secara paksa. Jika hal ini dilakukan, bayi akan kesakitan.
Selain itu, menarik paksa kulup dapat meningkatkan risiko infeksi pada kulit penis. Mengingat kulit bayi masih sangat sensitif dan rentan, Ayah Bunda cukup membersihkan sisa sel kulit mati. Sel ini berwarna putih dan dapat dibersihkan dengan menegakkan penis bayi. Usap bagian vital tersebut secara perlahan menggunakan lap yang telah dibasahi air hangat.
3. Teliti Saat Membersihkan Penis
Sebenarnya, membersihkan penis bayi yang belum disunat cukup mudah. Asalkan, Ayah Bunda teliti maka penis si kecil akan selalu terjaga kebersihannya. Jika anak masih menggunakan popok, bersihkan penis menggunakan lap bersih setiap kali mengganti popok. Pilih lap yang lembut sehingga terasa nyaman di kulit si kecil.
Sementara, untuk anak yang sudah tidak menggunakan popok, basuh penis anak menggunakan air bersih setelah buang air kecil. Ayah Bunda pun wajib mengajarkan anak cara untuk membersihkan diri, termasuk organ intimnya.
4. Arahkan Penis
Pernahkah Ayah Bunda mengalami kejadian kurang menyenangkan saat mengganti popok bayi? Umumnya, bayi laki-laki sering menyemburkan air seni saat orang tua sedang mengganti popok. Sebagai orang tua, Anda harus menyediakan handuk untuk berjaga-jaga. Pastikan pula untuk mengarahkan penis bayi ke bawah agar air seni tidak mengenai wajah. Hal ini juga baik untuk menjaga posisi penis anak tetap aman.
5. Tarik Kulup Penis Secara Perlahan
Setelah anak menginjak usia 2 tahun ke atas, kulup penis boleh ditarik ketika hendak dibersihkan. Anak mulai diajarkan untuk memberihkan alat kelaminnya sendiri. Untuk diawal ajarkan anak cara membersihkan alat vital secara benar, ajarkan kalau setiap habis buang air kecil untuk selalu membersihkannya, ajarkan kalau membersihkan alat kelaminnya yang baik adalah dengam membuka membuka kulit kulut yang menutupi kepala panis dengan membersihkannya dengan air. Paad saat diawal biasanya anak merasa tidak nyaman, rasa geli atau ngilu bisa menyebabkan anak menolak untuk dibersihkan daerah kepala penisnya. Ayah atau Bunda tidak perlu bernafsu agar anak langsung mau untuk dibersihkan, kalau dipaksa anak akan trauma dan bakal menolak lagi, tidak perlu menarik kulit penis ke belakang secara paksa, ajarkan tiap anak habis buang air kecil, lakukan dengan sabar, perlu waktu lebih dari seminggu agak anak nyaman dan tidak merasakan sensasi geli aatu ngilu di daerah kepala penisnya.
Ternyata, merawat penis anak yang belum disunat itu mudah, bukan? Namun, jika terjadi masalah pada penis anak, jangan ragu untuk menghubungi sunat123.com. Klinik sunat 123 merupakan pusat pelayanan sunat modern yang didukung tenaga ahli profesional dan fasilitas lengkap. Klinik 123 pun siap menjembatani anak duafa yang ingin berpartisipasi dalam program sunat massal.
